
waspada medan
Istilah Teroris, Fundamentalis Sudutkan Islam |
Articles | Medan |
Written by Syafri Harahap on Friday, 22 October 2010 04:19
|
MEDAN (Waspada): Musuhmusuh Islam, kata Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumut Sakira Zandi, cenderung memelintir katakata yang menyudutkan Islam seperti istilah teroris dan fundamentalis, sebagai agenda propaganda dalam upaya mengadu domba internal umat Islam.
“Padahal yang melakukan teror adalah Barat seperti Amerika Serikat,” tegas Sakira Zandi kepada Waspada di Medan, Kamis (21/10), sehubungan banyak kasuskasus tindak kejahatan dikaitkan teroris yang identik dengan Islam.
Menurut Sakira, secara terminologi teror berarti tindakan yang menakutnakuti, sehingga menimbulkan ancaman dan rasa tidak aman bagi masyarakat. Justru, jika dilihat saat ini yang paling banyak melakukan tindakan itu adalah AS terhadap sejumlah negara Islam di Timur Tengah. AS melakukan teror secara nyata dengan menggunakan teknologi pembunuh masal canggih menyebabkan ribuan umat Islam yang tak berdosa tewas.
Justru, tegas Sakira, teror jangan diidentikkan dengan Islam, karena yang menganggap seperti itu hanyalah musuhmusuh Islam. Begitu juga dengan katakata fundamentalis, padahal secara terminologi fundamentalis adalah mereka yang mengerjakan syariat Islam secara kaffah (menyeluruh). Umat Islam yang melaksanakan syariatnya secara kaffah tak akan melakukan tindakan teror dalam bentuk apapun juga.
Saat ini ada kecenderungan pihak tertentu selalu mengaitkan peristiwa yang satu dengan yang lain dan menyandarkannya kepada Islam. Padahal, Islam tidak pernah disampaikan dengan caracara kekerasan atau dengan kata lain kitab di tangan kiri dan pedang di tangan kanan. Akan tetapi, Islam disampaikan melalui dakwah yang arif dan bijaksana.
Islam tidak mengajar teror
Sedangkan Ketua Pusat Kajian Konstitusi (Posko) dan HAM Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut Ansari Yamamah menegaskan, Islam sama sekali tidak pernah mengajarkan teror, begitu juga agama lain di muka bumi ini. Namun, ada sekelompok orang berpikiran sempit dengan membuat istilah dan mengaitkannya dengan agama Islam.
Mereka, lanjut Ansari, sengaja mengaitkan itu dengan Islam karena memiliki agenda setting tertentu terhadap umat Islam, sehingga Islam dan umatnya secara langsung dirugikan. Sementara itu, dalam konteks kekinian persoalan jihad tak lagi digunakan untuk menyebarkan ajaran agama, tetapi digunakan untuk pengembangan sains dan teknologi dalam upaya membangun peradaban manusia.
Justru, persoalan katakata teroris memang sengaja dibuat oleh Barat dan dikaitkan dengan Islam. Dalam sejarah, Nabi Muhammad SAW ketika menyebarkan agama Islam sama sekali tidak pernah melakukannya dengan caracara kekerasan. Posisi umat Islam adalah defensif (diam) bukan (opensif) menyerang, namun jika diserang umat Islam wajib membela diri dengan berjihad.
Atasi kemiskinan
Mengadapi persoalan itu, lanjut Ansari, kita berharap pemerintah memberikan kesejahteraan serta mengentaskan kemiskinan masyarakat. Kemiskinan jangan hanya diartikan sekedar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan seharihari, akan tetapi lebih dari itu, yakni kemiskinan multidemensi.
Selain itu, pemerintah harus melakukan rasa keadilan termasuk keadilan dalam penegakkan hukum. Pendistribusian kekayaan daerah harus merata sesuai kapasitas, sehingga tidak ada daerah yang merasa diskriminasi. (m14)
add facebook qu di. MUEZ CHANIAGO BROUNTOQUE
EMAIL. newgenerationlimit@yahoo.com
Samsung Mobile Global We’re re-posting our favorite Fact Checkers episodes for anyone who missed them. Today’s big question: Do super models like Karolina Kurkova require super SPF 125 sunblock when lounging at the beach in their bikinis? It’s one fact that Russell and Dylan definitely want to check in great detail.
Photogallery
sekilas
—————
waspada medan
—————
serambinews
—————
serambi indonesia
—————
Visitors notice
—————